iklan

Penyebab Luka Mahasiswa UII hingga Patah Tulang di Sekujur Tubuh

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280




Tiga mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) yang wafat usai mengikuti diksar Mapala di Gunung Lawu, Tawangmangu, Karanganyar, diduga disiksa terlebih dulu. Korban diduga dicambuk dengan rotan.

Kapolres Karanganyar AKBP Ade Safri Simanjuntak mengatakan pihaknya masih menyelidiki penggunaan alat berupa tali perusik atau rotan yang digunakan untuk mencambuk para korban yang tewas dalam diksar tersebut.

"Alat yang digunakan untuk mencambuk, kata saksi (peserta), tali perusik‎. Dampak cabukan itu menyebabkan para korban dan peserta diksar mengalami luka di sekujur tubuh," kata Ade, Rabu, 25 Januari 2017.
Kapolres Karanganyar mengungkapkan informasi terkait luka yang diderita para peserta Diksar Mapala UII diperolehnya dari wawancara tim khusus Polres Karanganyar pada pihak rumah sakit.

"Berdasarkan keterangan dari RSUP Sardjito dan RS Bethesda, para korban mengalami luka hampir di seluruh tubuh, mulai dari kepala, badan, tangan hingga kaki," ujar dia.

Saat ini, ucap dia, pihak tim khusus Polres Karanganyar juga sudah melayangkan surat permintaan visum et repertum (VER) luka, VER mayat, serta autopsi kepada tiga rumah sakit, yakni RSUD Karanganyar, RSUP Sardjito, dan RS Bethesda. 

"Kita masih menunggu hasilnya dari ketiga rumah sakit. Nanti jika sudah ada datanya kita cocokkan dengan hasil pemeriksaan para saksi dan hasil olah TKP di lokasi diksar," tutur Ade.
Sepuluh mahasiswa UII masih dirawat di RS Jogja International Hospital (JIH) usai kegiatan diksar The Great Camping di Tawangmangu 13-20 Januari 2017. Salah satunya adalah Abyan Razaki.

Budi, ayah Abyan, mengatakan kondisi anaknya mulai membaik. Namun, mahasiswa jurusan Teknik Kimia angkatan 2015 ini masih mengalami trauma. Sebelumnya, anaknya sempat menjalani operasi di bagian jempol kaki yang infeksi.

"Kondisinya sudah membaik dan tinggal proses penyembuhan setelah operasi. Tapi secara psikis masih ada trauma," ujar Budi, ayah Abyan Razaki saat dihubungi, Kamis (26/1/2017).

Budi mengungkapkan anaknya masih trauma saat ini. Ia mengaku selalu teringat kejadian kekerasan dalam Diksar Mapala UII lalau, terutama saat mengingat temannya yang saat ini sudah meninggal Syaits Asyam.
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Penyebab Luka Mahasiswa UII hingga Patah Tulang di Sekujur Tubuh"

Posting Komentar